Mengenal Kucing Balinese, Kucing Mutasi Genetik dari Kucing Siamese

7:04 PM Add Comment
Tentang Kucing Balinese - Kucing Balinese (dahulu bernama Long-haired Siamese) adalah salah satu ras kucing alami akibat mutasi genetik pada ras Siamese. Perbedaan antara ras Balinese dengan ras Siamese hanya dari bulunya saja, Balinese berbulu sedang, sedangkan Siamese berbulu pendek. Ras ini adalah ras kucing oriental, yaitu memiliki tubuh yang panjang dan langsing.
Mengenal Kucing Balinese, Kucing Mutasi Genetik dari Kucing Siamese
Kucing Balinese
Sumber gambar : Wikipedia

Sejarah Kucing Balinese
Pada sekitar tahun 1920-an, Siamese berbulu panjang (Balinese) dianggap sebagai kucing yang aneh dan dijual dengan harga seperti hewan peliharaan biasa. Tak ada satu pun usaha untuk melakukan program pembiakan terhadap ras kucing ini. Pada sekitar tahun 1950-an, barulah muncul usaha untuk mengembang biakan ras ini, dan agar ras ini dipisahkan dengan ras Siamese.
Baca juga : Mengenal Kucing Norwegian Forest, Kucing dengan Bulu yang Tebal dan Lebat
Pada pertengahan tahun 1950-an, ada dua orang peternak kucing bernama Marison Dorsey dari Rai-Mar Cattery di California dan Helen Smith dari MerryNews Cattery di New York, yang bertekad untuk mengembang biakan ras ini. Kemudian, Helen menamai ras ini dengan nama "Balinese", karena keanggunan ras kucing ini seperti gemulainya penari Bali. Balinese kemudian mulai populer dan banyak peternak kucing yang mencoba untuk menyempurnakan karakteristik dari ras Balinese.

Jenis Kucing Balinese
Balinese terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Balinese tradisional dan Balinese modern.

Seperti Siamese tradisional, Balinese tradisional memiliki badan yang lebih berat dan kuat. Balinese tradisional memiliki bulu yang panjangnya sedang dengan ukuran sekitar 5 cm, yang berada di seluruh tubuhnya. Sedangkan, Balinese modern memiliki bulu yang ukurannya pendek di kepalanya serta di badannya, dengan bulu panjangnya yang hanya terdapat di ekornya saja.

Sumber : Wikipedia

Mengenal Kucing Ragdoll, Pengembangan Ras Kucing Persia

7:21 PM Add Comment
Tentang Kucing Ragdoll - Kucing Ragdoll adalah salah satu ras kucing terbesar di dunia yang telah diakui oleh Guinness World Records. Ragdoll awalnya dikembangkan oleh Ann Baker dari Amerika Serikat.
Mengenal Kucing Ragdoll, Pengembangan Ras Kucing Persia
Kucing Ragdoll
Sumber gambar : Wikipedia

Sejarah Kucing Ragdoll
Ann Baker adalah seorang peternak kucing Persia, yang juga merupakan pencipta kucing ras Ragdoll. Ann kemudian meminjam seekor kucing jantan berwarna hitam bernama Blackie milik tetangganya, Mrs. Pennels. Blackie memiliki ciri fisik yang hampir sama dengan ras Persia, dan induknya Blackie yang bernama Josephine yang berwarna putih adalah jenis kucing dengan ciri fisik yang hampir sama dengan ras Anggora.
Baca juga : Manfaat Minyak Ikan untuk Kucing Berbulu Panjang
Pada suatu hari Josephine tertabrak mobil, dan terbaring di jalanan sampai beberapa hari. Setelah pemiliknya menemukannya, Josephine di bawa ke rumah sakit hewan dari perguruan tinggi setempat untuk dirawat. Akibat ditabrak, Josephine kehilangan sebelah matanya. Setelah sembuh total, Josephine kembali normal dan pulang ke rumahnya. Setelah itu, Josephine akhirnya dapat kembali hamil dan melahirkan anak. Namun, ada sifat yang berbeda dari Josephine. Josephine menjadi lebih tenang dan lebih tahan sakit. Karena adanya perubahan ini pada Josephine, Ann menjadi semakin tertarik pada Josephine. Akhirnya, Ann berniat untuk mengembangkan keturunan dari Josephine.

Josephine juga memiliki keturunan anak jantan lain yang diberi nama Daddy Warbucks, yang berbeda dengan ayahnya, Blackie. Ann juga sering meminjam Daddy dari Pennels untuk melakukan persilangan. Ann kemudian melakukan persilangan antara ketiga kucing bernama Blackie, Josephine dan Daddy. Hingga akhirnya, Ann berhasil menciptakan ras kucing baru dan diberi nama "Ragdoll". Menurut beberapa informasi, dari ketiga kucing tersebut, mereka memiliki gen ras Persia, ras Burmese, ras Birman.
Baca juga : Jenis Kucing Berbulu Panjang yang ada Didunia
Ragdoll terus dikembangkan oleh Ann, sampai akhirnya pada tahun 1971, Ann mendirikan sebuah organisasi kucing khusus untuk penggemar ras Ragdoll, yang masih berdiri hingga sekarang. Pada suatu saat, ada sepasang suami istri yang membeli sepasang ras Ragdoll. Maksud dari pasangan suami istri tersebut adalah untuk membuat standar dan menstabilkan sifat genetik dari ras Ragdoll, agar dapat diakui oleh semua pendaftaran kucing. Melalui program pembiakan yang ketat, akhirnya dihasilkanlah sifat-sifat standar ras Ragdoll. Setelah mendapatkan standar ras Ragdoll, maka didirikanlah sebuah organisasi bernama Ragdoll Fanciers Club International (RFCI), yang bertujuan untuk membuat aturan dan panduan bagi para peternak kucing Ragdoll, serta menyebarluaskan ras Ragdoll.

Karakteristik Kucing Ragdoll
Ragdoll adalah kucing berbadan besar, dada yang lebar, dan panggul yang besar, dengan berat badan jantan sekitar 12-20 pon (5.4-9 kg) dan betina 10-15 pon (5.4-6.8 kg). Bulu Ragdoll panjangnya sedang, dengan tekstur seperti bulu pada kelinci. Selain itu, Ragdoll memiliki 4 pola warna, yaitu bicolor (dua warna), mitted, vandan point (solid, lynx, dan tortie).

Sumber : Wikipedia