Kucing Balinese Sumber gambar : Wikipedia |
Sejarah Kucing Balinese
Pada sekitar tahun 1920-an, Siamese berbulu panjang (Balinese) dianggap sebagai kucing yang aneh dan dijual dengan harga seperti hewan peliharaan biasa. Tak ada satu pun usaha untuk melakukan program pembiakan terhadap ras kucing ini. Pada sekitar tahun 1950-an, barulah muncul usaha untuk mengembang biakan ras ini, dan agar ras ini dipisahkan dengan ras Siamese.
Baca juga : Mengenal Kucing Norwegian Forest, Kucing dengan Bulu yang Tebal dan LebatPada pertengahan tahun 1950-an, ada dua orang peternak kucing bernama Marison Dorsey dari Rai-Mar Cattery di California dan Helen Smith dari MerryNews Cattery di New York, yang bertekad untuk mengembang biakan ras ini. Kemudian, Helen menamai ras ini dengan nama "Balinese", karena keanggunan ras kucing ini seperti gemulainya penari Bali. Balinese kemudian mulai populer dan banyak peternak kucing yang mencoba untuk menyempurnakan karakteristik dari ras Balinese.
Jenis Kucing Balinese
Balinese terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Balinese tradisional dan Balinese modern.
Seperti Siamese tradisional, Balinese tradisional memiliki badan yang lebih berat dan kuat. Balinese tradisional memiliki bulu yang panjangnya sedang dengan ukuran sekitar 5 cm, yang berada di seluruh tubuhnya. Sedangkan, Balinese modern memiliki bulu yang ukurannya pendek di kepalanya serta di badannya, dengan bulu panjangnya yang hanya terdapat di ekornya saja.
Sumber : Wikipedia
0 Komentar
Penulisan markup di komentar